PENGAMATAN BAKTERI
Oleh Kelompok III:
Apria
Hamidatul
Arvia Fuja Aslami
Elma Raudatul Jannah
Maenurul Yani
Riadul Badiah
Royyani
Saufi Yulistiani
Yuliani
Zulkarnaen
Arvia Fuja Aslami
Elma Raudatul Jannah
Maenurul Yani
Riadul Badiah
Royyani
Saufi Yulistiani
Yuliani
Zulkarnaen
Praktikum Biologi Kelas X IPA
MADRASAH ALIYAH THOHIR YASIN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah
swt. karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas Laporan
Pengamatan Bakteri ini.
Dan tak lupa pula kami ucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh anggota kelompok 3 yang telah bekerja sama dalam
membuat laporan dan melakukan pengamatan bersama. Serta kepada ibu/bapak guru
dan pihak sekolah yang telah menyediakan media/fasilitas sehingga kami dapat
melakukan pengamatan ini.
Akhir
kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Lendang Nangka, 21 November 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bakteri
berasal dari bahasa Latin bacterium: jamak. Bakteria adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik). Hal ini menyebabkan
organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukannya
mikroskop. Barulah setelah abad ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu
tentang mikroorganisme terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang.
Bakteria di
klasifikasikan menjadi dua golongan yakni Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria
merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang
sederhana, uniseluler, mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan secara
biokimia berbeda dengan Eubacteria. Sedangkan Eubacteria adalah bakteri yang bersifat
prokariot. Inti dan organelnya tidak memiliki membran, bersifat uniseluler,
bersifat mikroskopik, serta mempunyai dinding sel yang tersusun dari
peptidoglikon. Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah
pisah atau membentuk koloni berupa rantai, serta bertindak sebagai dekomposer
pengurai. Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik. Akan tetapi, ada pula
yang bersifat fotosintetik dan kemoautotrof. Berikut adalah ciri-ciri
eubacteria:
a)
Merupakan
mikroorganisme bersel satu.
b)
Tidak
memiliki klorofil, tetapi beberapa jenis ada yang mempunyai pigmen seperti
klorofil.
c)
Inti
sel bersifat prokariot (inti sel belum memiliki selubung inti).
d)
Ukuran
tubuh sekitar 1-5 mikron.
e)
Reproduksi
dengan vegetatif dan generatif dengan konjugasi.
f)
Dapat
hidup di segala tempat, misal darat, air, udara, tubuh manusia, hewan, dan
tumbuhan.
g)
Cara
hidup ada yang soliter, berkoloni secara bebas, simbiosis, saprotif, parasit,
atau patogen pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
h)
Dalam kondisi lingkungan kurang menguntungkan,
bakteri akan membentuk endaspora.
Struktur tubuh bakteri terdiri atas:
1.
Kapsul
Kapsul
adalah bagian terluar yang berupa lendir dan berfungsi melindungi sel.
2.
Dinding
Sel
Dinding
sel bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel,
serta melakukan pertukaran zat antara sel dan lingkungannya. Tersusun atas
peptidoglikan yang terdiri atas polisakarida dan asam amino.
3.
Membran
Sel
Membran
sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya. Membran sel
terletak di sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding
sel. Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolopid, juga terdapat
protein dan karbohidrat dengan kadar berbeda-beda di berbagai sel bakteri.
4.
Sitoplasma
Sitoplasma
merupakan cairan sel yang terdiri atas 80% air, asam nukleat, protein,
karbohidrat, dan ion anroganik.
5.
Flagel
Flagel
(bulu cambuk) merupakan alat gerak pada bakteri.
6.
Pilus
(Fimbria)
Pilus
atau fimbria adalah benang-benang pendek di permukaan sel bakteri yang
berfungsi untuk melekatkan diri dan transfer materi genetik saat perkawinan.
Selain itu bakteri juga dibedakan berdasarkan
jumlah dan letak flagel, bentuk, cara hidup, cara memperoleh energi, dan
pewarnaan gram (Gram Strain). Oleh karena itu, kami melakukan pengamatan
untuk melihat bentuk tubuh bakteri serta pembagian strukturnya yang ada pada
nasi busuk, kentang busuk, dan kotoran gigi.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dalam melakukan
pengamatan dan penulisan laporan ini ialah:
a.
Untuk
mengetahui bentuk, serta jumlah dan letak flagel yang ada pada nasi busuk,
kentang busuk, dan kotoran gigi.
b.
Untuk
mengetahui golongan bakteri.
c.
Untuk
menyelesaikan dan menjawab tugas yang telah diberikan.
d.
Untuk
memperoleh nilai dari hasil laporan yang telah dikerjakan.
1.3
Rumusan Masalah
a.
Bagaimanakah
bentuk tubuh bakteri?
b.
Bagaimanakah
letak flagel bakteri?
c.
Bagaimanakah
golongan bakteri?
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan
Tanggal
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Senin, 31 Oktober 2016 dan bertempat di ruang Laboraturium Madrasah Aliyah
Thohir Yasin.
2.2 Alat dan
Bahan
a. Alat
- Mikroskop
- Kaca objek dan penutup objek
- Jarum inokulasi
- Kapas
- Pembakar spiritus
- Pipet
- Tusuk gigi
- Kaca objek dan penutup objek
- Jarum inokulasi
- Kapas
- Pembakar spiritus
- Pipet
- Tusuk gigi
b. Bahan
- Nasi basi
- Kentang busuk
- Larutan methylin blue atau tinta cina
- Kotoran gigi
- Charta sel bakteri
- Alkohol
- Kentang busuk
- Larutan methylin blue atau tinta cina
- Kotoran gigi
- Charta sel bakteri
- Alkohol
2.3 Prosedur
Eksperimen
1. Menyiapkan nasi basi, kentang
busuk, dan kotoran yang berasal dari gigi, kemudian disiapkan juga gelas objek
dan penutupannya, lalu dibersihkan dengan alkohol menggunakan kapas.
2. Mensterilkan jarum inokulasi
dengan memanaskannya di atas pembakar spritus.
3. Mengambil kotoran gigi dengan
tusuk gigi, serta kentang busuk dan nasi menggunakan jarum inokulasi yang
steril.
4. Mengaluskan secara merata di atas
kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi air, kemudian ratakan bahan itu
setipis-tipisnya lalu dikeringkan di atas nyala api spiritus.
5. Meneteskan larutan methylin blue
atau tinta cina dan dikeringkan selama sekitar 2 menit.
6. Mencuci dengan air agar pewarna
tersebut hilang dan dikeringkan dengan car diangin-dianginkan.
7. Mengamati di bawah mikroskop,
mulai dari persebaran lemah sampai persebaran kuat.
8. Menggambar bentuk-bentuk bakteri
yang telah ditemukan dan dibandingkan dengan charta sel bakteri ke dalam tabel
pengamatan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Kolom Bakteri |
Pengamatan
Bakteri
|
|||
Jumlah
|
Warna
|
Bentuk
|
Keterangan
|
|
Kotoran Gigi |
|
Ungu |
Streptobacillus |
Semakin banyak sampel bakteri yang diamati maka akan semakin
banyak pula jumlahnya.
|
Kentang Busuk |
|
bening kecoklatan /Transparan |
Mikrokokus |
Semakin banyak sampel bakteri yang diamati maka akan semakin
banyak pula jumlahnya.
|
Nasi Basi |
|
Hijau |
Mikrokokus Diplokokus |
- Semakin banyak sampel bakteri yang diamati maka akan semakin
banyak pula jumlahnya.
- Saat berhimpit akan terbentuk menjadi Diplokokus
|
Keterangan: Bentuk bakteri serta gambarnya diambil dari beberapa sumber di internet. Hal ini terjadi karena kurang jelasnya gambar bakteri yang terlihat saat praktikum.
3.2 Pembahasan
Bentuk
bakteri yang terdapat pada kotoran gigi adalah streptobacillus. Yaitu bakteri
yang bentuk dasarnya batang atau silinder dan berbentuk bergandengan membentuk
rantai. Sedangkan pada kentang busuk dan nasi basi adalah mikrokokus, yaitu
bakteri yang bentuk dasarnya bulat seperti bola berbentuk kecil dan tunggal.
Pada nasi basi, bakteri yang bentuknya mikrokokus akan menjadi diplokokus atau
bahkan streptokokus bila berhimpitan. Sedangkan berdasarkan letak flagel, tidak
bisa terlihat jelas dikarenakan kurangnya perbesaran yang digunakan.
Dalam mengamati bakteri yang ada pada
kotoran gigi, kentang busuk, dan nasi basi ditemukan bakteri dengan warna dan
bentuk yang berbeda. Ini menandakan bahwa terdapat bakteri yang berbeda pada
ketiga bahan tersebut. Bakteri yang ada pada nasi basi adalah Bacillus
cereus. Bacillus cereus adalah Gram-positif , berbentuk batang ,
aerobik , motil, beta hemolitik bakteri yang biasa ditemukan di tanah dan
makanan. Beberapa strain yang berbahaya bagi manusia dan menyebabkan penyakit
bawaan makanan , sementara jenis lainnya dapat bermanfaat sebagai probiotik
untuk hewan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa bakteri yang diamati termasuk dalam golongan Eubacteria.
Karena selnya berbentuk
bulat atau batang yang lurus, terpisah pisah atau membentuk koloni berupa
rantai, dan hidup secara parasit dan
patogenik. Selan itu ciri-cirinya juga sama seperti ciri-ciri eubacteria yaitu:
- Merupakan mikroorganisme bersel satu.
- Hidup di segala tempat seperti darat, air,
udara, tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan. Yaitu bakteri
Bacillus cereus nasi dengan
suhu lembab, serta kotoran gigi yang hidup di dalam mulut manusia.
- Cara hidup ada yang soliter, nerkoloni secara
bebas, simbiosis, saprofit, parasite, atau patogen pada manusia, hewan, dan
tumbuhan. Kotoran gigi hidup secara parasite dalam tubuh manusia.
3.3 Tugas
1. Jelaskan mengapa memakai nasi basi, kentang
busuk, dan kotoran gigi sebagai bahan praktikum!
Jawab: karena nasi basi, kentang busuk, dan kotoran
gigi merupakan beberapa contoh bahan yang bisa didapatkan dengan mudah dan
dekat dengan lingkungan sekitar.
2. Apakah fungsi pemberian larutan methylen
blue pada percobaan diatas?
Jawab: untuk memberi warna pada charta bakteri agar
warna bakteri dapat terlihat saat menggunakan mikroskop
3. Jelaskan penggolongan bakteri berdasarkan
letak flagel pada tubuhnya dan gambarkan bentuk sel bakteri tersebut!
Jawab: (keterangan: letak flagel tidak dapat terlihat
karena perbesaran yang digunakan terlalu kecil dan bentuk bakteri yang tidak
jelas)
4. termasuk golongan apakah bakteri yang telah
diamati diatas tersebut?
Jawab: Eubacteria
5. Jelaskan penggolongan bakteri berdasarkan
bentuk tubuhnya dan dilengkapi dengan contoh spesiesnya!
Jawab:
Klasifikasi bakteri Berdasarkan bentuk tubuh:
1. Bakteri Kokus (bulat)
a. Monokokus
Berupa sel
bakteri kokus tunggal. Contoh : Chlamydia trachomatis (penyebab
penyakit mata).
b. Diplokokus
Berupa dua sel
bakteri kokus berdempetan. Contoh : Diplococcus pnemoniae (penyebab
penyakit pneumonia) , Neisseria gonorhoeae (penyebab penyakit kelamin raja
singa).
c. Tetrakokus
Berupa empat
sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat. Contoh : Pediococcus
cerevisiae.
d. Sarkina
Berupa delapan
sel bakteri kokus berdempetan berbentuk kubus. Contoh : Thiosarcina
rosea (bakteri belerang).
e. Streptokokus
Berupa lebih
dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Contoh : Streptococcus
mutans (penyebab gigi berlubang).
f. Stafilokokus
Berupa lebih
dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk seperti buah anggur. Contoh
: Staphylococcus aureus (penyebab penyakit radang paru-paru).
2. Bakteri Basil (batang)
a. Basilus/monobasil
Berupa sel
bakteri basil tunggal. Contoh : Eschericcia coli (bakteri usus besar manusia),
Propionibacterium acnes (penyebab jerawat).
b. Diplobasil
Berupa dua sel
bakteri basil berdempetan.
c. Streptobasil
Berupa sel
bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Contoh : Azotobacter (bakteri tanah
yang mengikat nitrogen) , Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada
hewan ternak).
3. Bakteri Spiral
a.
Spiral
Bentuk sel
bergelombang. Contoh : Thiospirillopsis floridina (bakteri belerang).
b. Bakteri Vibrio (koma)
Bentuk sel
seperti tanda baca koma. Contoh : Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera).
c. Bakteri Spiroseta
Bentuk sel
seperti sekrup. Contoh : Treponema pallidum (penyebab penyakit kelamin
sifilis).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pengamatan tersebut dapat
disimpulkan bahwa penggolongan bakteri berdasarkan bentuknya terbagi menjadi:
a)
Bentuk batang (Basil)
Bakteri
bentuk batang dikenal sebagai basil (berasal dari kata bacillus yang berarti
batang). Bentuk ini dapat dibedakan:
*
Basil tunggal, bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal.
*
Diplobasil, yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua.
*
Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang berbentuk
rantai.
b) Bentuk
Bulat (Kokus)
Bakteri
berbentuk bulat (bola) atau kokus dapat dibedakan:
*
Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal.
*
Diplokokus, yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua.
*
Sarcina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat membentuk kubus.
*
Streptokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk
rantai.
*
Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni sepert buah anggur.
c)
Bentuk Spiral
Ada
tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:
*
Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral.
*
Vibrio, atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna.
*
Spiroseta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat bergerak.
Sedangkan
ketiga jenis bakteri di atas masuk dalam klasifikasi eubacteria dilihat dari
ciri-ciri yang dimiliki yakni:
a)
Merupakan
mikroorganisme bersel satu.
b)
Tidak
memiliki klorofil, tetapi beberapa jenis ada yang mempunyai pigmen seperti klorofil.
c)
Inti
sel bersifat prokariot (inti sel belum memiliki selubung inti).
d)
Ukuran
tubuh sekitar 1-5 mikron.
e)
Reproduksi
dengan vegetatif dan generatif dengan konjugasi.
f)
Dapat
hidup di segala tempat, misal darat, air, udara, tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.
g)
Cara
hidup ada yang soliter, berkoloni secara bebas, simbiosis, saprotif, parasit,
atau patogen pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
h)
Dalam kondisi lingkungan kurang menguntungkan,
bakteri akan membentuk endaspora.
4.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
sebaiknya kentang rebus didiamkan selama 5 hari agar bakteri yang tumbuh
semakin banyak. Begitu juga dengan nasi basi yang didiamkan 3 hari sebelum hari
praktikum. Dan menggunakan masker saat melakukan pengamatan untuk menghalang
bau busuk masuk ke hidung.
DAFTAR PUSTAKA